Search this blog


Home About Contact
Senin, 28 April 2008

Ari Wibowo: Cium Pipi Yes, Bibir No

FILM - JAKARTA. Lama tak muncul, Ari Wibowo akan tampil kembali di sebuah film. Aktor ganteng ini berprinsip, mau saja adegan cium pipi, tapi tidak untuk cium bibir.

"Kalau cium pipi oke, bibir no. Ini masalah prinsip, bukan uang. Buat saya, uang bukan segalanya," ungkap Ari di EX Plaza, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (23/4/2008) malam.

Di film baru yang masih dirahasiakan judulnya itu, Ari memberi sedikit bocoran. Katanya, karakter yang diperankannya cukup menantang.

"Karakter aku beda banget dari film-film sebelumnya. Awalnya, aku jahat. Lalu, berubah jadi baik. Pokoknya, ceritanya seru deh," ucapnya sambil tersenyum penuh rahasia.

Tag: Tembang, Artis Populer, Majalah Online, Cerita Dewasa, Download Film, Film, Zone Artis Indonesia

Kamis, 24 April 2008

Film Claudia / Jasmine (2008)

Genre : Drama Komedi
Pemain : kinaryosih, kirana larasati, nino fernandez, Andhika Pratama
Sutradara : Awi Suryadi
Naskah : Awi Suryadi
Rumah produksi : Nation Pictures
Tayang : 21 Februari 2008
Klasifikasi Penonton : 13 Tahun Keatas (13+)
Portal Resmi : http://www.claudiajasmine.com/

Bayangan kelam masa lalu memang sedikit banyak mempengaruhi pribadi manusia dewasa. Faktor psikologis tersebut yang dapat menjadi trauma dan kemudian membentuk karakter dari manusia itu sendiri. Berangkat dari situ, rumah produksi Nation Pictures mempersembahkan film pertamanya yang berjudul Claudia/Jasmine.

Dengan mempercayakan Awi Suryadi sebagai sutradara sekaligus penulis naskahnya, film ini berkisah mengenai seorang gadis SMU jelita bernama Claudia (Kirana Larasati) dan Jasmine (Kinaryosih), wanita cantik yang independen, pekerja keras, dan skeptis tentang cinta.

Claudia percaya, bahwa suatu hari akan datang seorang “pangeran” yang akan menjadi cinta sejatinya. Lalu, datanglah Tody (Andika Pratama), seniornya di sekolah yang memberi Claudia cinta dan semangat baru dalam hidup. Hubungan mereka menjadi semakin erat, hingga suatu saat terjadi peristiwa yang merubah prinsip keceriaan dan hidup Claudia.

Sementara, Jasmine yang terus didorong oleh sahabat dan ibunya untuk segera mencari jodohnya, ternyata malah menutup hati terhadap pria–pria yang mendekatinya. Persoalan masa lalu yang kelam telah membekukan hatinya, hingga suatu hari ia bertemu dengan Jerry (Nino Fernandes), seseorang yang mampu mencairkan kebekuan hati Jasmine. Namun, jasmine ragu, apakah Jerry dapat menerima masa lalunya.

Persoalan cinta yang seakan tidak ada habisnya, dalam film ini dengan sangat menarik dibalut dengan humor ceria yang menghibur. Visualisasi gambar yang enak dipandang dengan alur cerita yang dinamis, dapat memberi kita kenyamanan saat menikmati potongan demi potongan adegan dalam film.

Sebagai sutradara dan penulis naskah film ini, Awi Suryadi dapat membangun konflik–konflik yang dalam dengan klimaks mengejutkan. Ditambah akting cemerlang dari duo bintang utamanya, Kinaryosih dan Kirana Larasati, film ini layak diperhitungkan dalam persaingan film dalam negeri yang semakin ketat. (Rumah Film)

Film Finding Rin Tin Tin (2008)

GENRE : Drama Keluarga Petualangan
PEMAIN : Velizar Binev, Robert Blush, William Hope, Todd Jensen, Tyler Jensen, Ivan Rankov, Wesley Stiller, Teodor Tsolov, Ben Cross, Gregory Gudgeon
SUTRADARA : Danny Lerner
PENULIS NASKAH : Danny Lerner,Jim Tierney
PRODUSER : Jim Tierney
RUMAH PRODUKSI : Furla Films / Emmet
DURASI : 90 Menit
KLASIFIKASI PENONTON : Segala Umur
TANGGAL RILIS : 24 April 2008 (Blitz Megaplex)


SINOPSIS :
Mengambil latar belakang tahun 1918 di Paris, seorang tentara bernama Lee Duncan (Tyler Jensen) bertemu dengan seorang penjaga warga negara Jerman dengan 5 (lima) ekor anak anjingnya. Lee memberikan makanan kepada anjing-anjing si Penjaga ini, tapi karena anjing-anjing peliharaan si penjaga tersebut merasa takut dan kelaparan, maka anjing-anjing peliharaan tersebut menyerang Lee.

Namun, Lee tetap berusaha menenangkan dan merawat anjing-anjing tersebut. Lee kemudian mengambil dan meletakkan dua ekor anak anjing ke kantong bajunya dan membawa mereka ke base camp. Disana, seorang teman Lee yang bernama Pierre, memberikan nama kepada dua ekor anak anjing tersebut Nanette dan Rin Tin Tin. Lee berusaha untuk merawat dan selalu membawa Rin Tin Tin dan Nanette kemanapun dia pergi.

Berawal dari kenakalan yang dilakukan oleh Nanette dan Rin Tin Tin seperti mengonggong setiap jam, mencuri makanan dari dapur, dan merusak sepatu-sepatu. Akhirnya, Captain Sandman (Todd Jensen) terpaksa meminta Lee untuk membuang kedua anjing tersebut apabila Lee tidak dapat mengatasi Nanette dan Rin Tin Tin. Akhirnya Lee belajar dari seorang tahanan Jerman yang memang memiliki keahlian untuk melatih anjing-anjing. Tahanan Jerman ini mengajarkan Nanette dan Rin Tin Tin dengan cara yang sama dilakukan Nikolaus (Ben Cross), pemilik dari induk Nanette dan Rin Tin Tin.

Awalnya, Nikolaus memiliki keinginan untuk membantu Lee, tapi pada akhirnya Nikolaus sangat menyayangi anjing-anjing tersebut. Dan, Nikolaus pun bersahabat dengan Lee karena anjing-anjing tersebut. Rin Tin Tin dan Nanette mengalami perubahan yang luar biasa dalam tingkah laku mereka, seperti halnya membawakan obat-obatan untuk para tentara-tentara yang ada di kemah tersebut.

Ketika Lee mengalami cidera dan dia jatuh sakit karena dia mengalami keracunan di darahnya, akhirnya Rin Tin Tin menyelamatkan Lee. Setelah perang selesai, Lee tidak dapat membawa Nanette dan Rin Tin Tin ikut kembali ke United States. Lee sangat sedih. Tetapi, seluruh teman-teman Lee membantu Lee untuk mengirimkan Rin Tin Tin dan Nanette ke Amerika. Akhirnya, di California, Rin Tin Tin menjadi bintang film besar di Hollywood. (Rumah Film)

Film The Shaman (2008)

GENRE : Horor Kriminal Thriller
PEMAIN : Oka Antara, Farah Debby, Kamidia Radisti, Kemal Vivaveni, Vicky Notonegoro, Kemal Vivaveni, Piet Pagau, Julia Perez, Dirly Idol
SUTRADARA : Raditya Sidharta
PENULIS NASKAH : Aria Bima
PRODUSER : Wailan Menayang & Raditya Sidharta
RUMAH PRODUKSI : Indika Entertainment
DURASI : -
KLASIFIKASI PENONTON : Segala Umur
TANGGAL RILIS : 22 Mei 2008


SINOPSIS :
Dikisahkan seorang dokter muda bernama Ryan (Oka Antara) ditugaskan di sebuah klinik di sebuah desa yang dekat dengan Sendawar, Kutai Barat. Beberapa kejadian aneh menghampirinya tak lama setelah ia berdiam di desa itu. Penampakan seorang gadis dengan wajah penuh luka, orang – orang dengan luka di perut seperti dioperasi hingga hilangnya beberapa penduduk secara misterius membuat Ryan makin tersudut. Ditambah lagi dengan sikap penolakan beberapa tokoh terkemuka di desa tersebut.

Menyadari kondisi yang tak menguntungkan, Ryan mengundang 2 orang sahabatnya, Deny (Kemal Vivaveni) dan Hasan (Vicky Nitinegoro). Sayangnya kehadiran 2 sahabatnya ini tak membawa pengaruh positif. Pengalaman mendebarkan dan tragedi malah menimpa mereka di tengah belantara kelam hutan Kalimantan.

REKOMENDASI :
Film ini melibatkan make up effect dari Orlando Bassi yang telah pengalaman terlibat di trilogi Lord of the Rings, Pirates of the Caribbean, Harry Potter. Sering bekerjasama dengan Indika dan karyanya terakhir dapat anda lihat dalam Film Horor (2007) produksi Indika. (Rumah Film)

Minggu, 20 April 2008

Film The Flock

GENRE : Aksi/Laga Thriller
PEMAIN : Richard Gere, Claire Danes, Kadee Strickland, Dwayne L. Barnes, Avril Lavigne
SUTRADARA : Andrew Lau
PENULIS NASKAH : Hans Bauer, Adam Richman
PRODUSER : Phillippe Martinez
RUMAH PRODUKSI : Bauer Martinez Entertainment
DURASI : 105 Menit
KLASIFIKASI PENONTON : Dewasa (18+)
TANGGAL RILIS : Indonesia : Januari 2008


SINOPSIS :
Berkisah mengenai agen federal yang super hati-hati (Richard Gere), saat melatih wanita muda calon penggantinya (Claire Danes), dan ia harus menemukan gadis hilang yang ia yakini memiliki hubungan dengan kriminal bebas bersyarat yang tengah ia selidiki. Bekerja melawan waktu, mereka mencoba membongkar teka teki untuk melacak, siapa pembunuh sebenarnya.

REKOMENDASI :
Andrew Lau yang menjadi sutradara film ini adalah sutradara kenamaan dalam menyutradarai film-film thriler/kriminal di Hongkong. Film ini adalah proyek film bahasa inggrisnya yang pertama.

Film ML (Mau Lagi) (2008)

GENRE : Drama Komedi
PEMAIN : Ratu Felisha, Nadia Ernesta, Hardi Fadhillah, VJ Marissa, Olga Syaputra, Ferry Irawan, Gusti Randa, Five V
SUTRADARA : Thomas Nawilis
PENULIS NASKAH : Awi Suryadi
PRODUSER : Shankar RS. B.Sc
RUMAH PRODUKSI : Indika Entertaintment
DURASI : 90 Menit
KLASIFIKASI PENONTON : 13 Tahun Keatas (13+)
TANGGAL RILIS :


SINOPSIS :
Wisnu, mahasiswa tampan sinematografi, namun belum pernah pacaran, sedang menyelesaikan tugas akhir berupa film dokumenter tentang pergaulan bebas di kalangan mahasiswa.

Tinggal serumah dengan Mario dan Askar yang penuh dengan kisah asmara yang bebas, menjadi bahan film dokumenter Wisnu. Lama-kelamaan Wisnu jengah dengan kehidupan sex bebas teman-temannya. Sementara, Mario sangat khawatir dengan Wisnu yang dingin dengan wanita.

Akhirnya, Mario dan Wisnu taruhan membuktikan jika Wisnu tidak frigid. Dalam waktu satu bulan, Wisnu harus dapat pacar dan ML. Wisnu menerima tantangan itu dengan syarat Mario tidak ML dengan pacarnya Manda selama satu bulan

Banyak peristiwa tak terduga terjadi, termasuk kehamilan Manda. Benarkah Wisnu frigid? Akankah Mario mempertanggungjawabkan perbuatannya? Bagaimana pula kisah cinta Askar? Penuhi rasa penasaran dari kisah di atas dalam ML (Mau Lagi...?)

Film Namaku Dick (2008)

GENRE : Drama Komedi Roman/Percintaan
PEMAIN : Tora Sudiro, Marissa Nasution, Slamet Rahardjo, Davina Veronica, Maria Agnes, Indra Bekti, Richa Novisha, Arie K. Untung
SUTRADARA : Teddy Soeriaatmadja
PENULIS NASKAH : Teddy Soeriaatmadja
PRODUSER : Dhamoo Punjabi, Manoj Punjabi
RUMAH PRODUKSI : MD PICTURES
DURASI : 90 Menit
KLASIFIKASI PENONTON : Dewasa (18+)
TANGGAL RILIS : 24 April 2008


SINOPSIS :
Seorang bocah bernama Bama (11 thn) yang bergigi kawat dan berkaca mata tebal naksir dengan Tiara (10), gadis cantik dikelasnya. Segala hal dicoba untuk menarik hati gadis pujaannya tersebut, namun selalu diacuhkan oleh Tiara. Bama senyum, dibalas dengan senyum. Sinis, semua perbuatan baik yang dilakukan Bama, selalu dibalas dengan perbuatan jahat, hingga akhirnya surat cintanya harus didibaca didepan kelas oleh ibu guru, saat itulah Tiara marah dan mengeluarkan kata-kata yang selalu diingatnya, “Gue gak akan pernah suka sama elo!”

Kini, Bama (Tora Sudiro), sudah menjadi arsitek lajang yang sukses, dikenal sebagai cowok arogan. Bama merasa gampang mendapatkan perempuan dimana saja dan kapan saja. Saat karir Bama sedang naik, dia mengencani banyak perempuan. Ada Agnes yang manja dan matre, Tina yang possesive tapi jago taekwondo, dan Dewi yang sensitive tapi juga temperamental. Hingga suatu hari Bama bertemu Tiara, cinta masa lalunya. Bama belum bisa melupakan Tiara. Saking pede-nya dia bertaruh dengan teman-temannya, bahwa ia bisa membuat Tiara jatuh cinta lagi padanya dalam waktu 24 jam.

Dewi, yang merasa sakit hati menyumpahi agar ‘barang’-nya Bama, yang bernama Dick, bisa berbicara. Tentu saja hal ini membuat Bama panik. Suatu hari ia bertemu seorang supir taksi yang menyuruhnya agar secara tulus menyatakan cinta pada Tiara dan sekaligus memutuskan pacar-pacar selingannya agar tidak lebih banyak menimbulkan sakit hati. Ternyata, memutuskan cewek-cewek itu tidak semudah membalikkan tangan. Berbagai masalah lagi harus dihadapi Bama, demi membuat ‘Dick’ kembali normal.

Selasa, 15 April 2008

Film Ayat-Ayat Cinta (2008)

Tayang : 28 Februari 2008
Genre : Drama Religius Roman/Percintaan
Sutradara : Hanung Bramantyo
Penulis Naskah : Salman Aristo & Ginatri S. Noer dari Novel Karya Habiburrahman El Shirazy
Produser : Manooj Punjabi
Rumah Produksi : MD Pictures
Durasi : 95 Menit
Klasifikasi Penonton : 13 Tahun Keatas (13+)
Portal : http://ayatayatcintathemovie.com/
Pemain :
Fedi Nuril sebagai Fachri
Rianti Cartwright sebagai Aisha
Zaskia Adya Mecca sebagai Noura
Melanie Putria sebagai Nurul
Carrisa Putri sebagai Maria
Oka Antara, Surya Saputra, Dennis Adiswara

Akhir dari sebuah penantian
Setelah menunggu tanpa waktu (ingat judul lagu siapa hayoo...), akhirnya kepastian rilis film yang dinanti oleh banyak kalangan ini muncul. Sebuah pencapaian yang diraih dengan kerja keras dan proses yang berliku dari Hanung, Manooj, Salman & Ginatri, serta para pemain dan kru dari MD Pictures. Sekaligus akhir penantian bagi sekian banyak pembaca novel yang kabarnya masuk kategori terlaris di seantero negeri ini maupun para penikmat film lainnya. Gaung yang memiliki sisi positif bagi promo film, namun bisa saja berdampak buruk jika hasilnya tidak sesuai dengan harapan banyak pihak.

Hingga suatu hari, undangan gala premiere film tersebut tiba-tiba saja terpampang dengan manis di meja saya, 18 Februari 2008, adalah tanggal yang tertera didalamnya. Dengan kemasan yang cukup eksklusif mengalahkan undangan pernikahan adik saya yang baru lalu, seolah mengisyaratkan keseriusan sang pengundang dan memberi kilasan ke glamouran dari film yang menurut produsernya membuat seluruh hidupnya selaksa dipertaruhkan. Wow....

Film pembangun jiwa
Dan... Film dibuka dengan adegan Fahri yang tengah kebingungan, karena file-file komputernya hilang, sehingga harus meminta bantuan tetangganya, Maria, dengan menampilkan dialog bahasa arab (yang kemudian juga mengisi sebagian film) beserta teks terjemahan.

Duarr.... Sebuah awalan yang sangat tidak terduga dan mengejutkan, pilihan yang cukup cerdas, namun khas. Dengan bahasa gambar Hanung merangkai sebuah kekikukan saat seorang perempuan bukan muhrim memasuki flat bertuliskan Baiti Jannati tempat Fahri dan kawan-kawan tinggal, mulai dari membetulkan posisi duduk hingga saat Syaiful telat memberitahu kawannya (Dennis Adhiswara) untuk tidak keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk dan celana pendek. Kejadian yang merupakan simbolisasi yang baik dari akhlak Fahri dan kawan-kawan saat Maria yang cantik dengan ringan tangan membantu Fahri mengetik ulang proposal tesisnya.

Lalu, ceritapun bergulir, ke saat Fahri hendak pergi talaqqi ke tempat ustadz Usman, dengan runtun tergambar bagaimana Maria kemudian meminta tolong untuk membelikan disket dan menghadiahkan ashir mangga kepada Fahri, langkahnya sempat terhenti sebentar oleh adegan Noura yang sedang disiksa oleh Bahadur didepan orang banyak tanpa ada yang berani menghalangi hingga akhirnya ia sampai di tempat ustadz Usman. Perjalanan pulang dari talaqqi membawa Fahri dalam perkenalan secara tidak sengaja dengan Aisha, yaitu saat ia hendak menghalangi seorang Mesir yang membentak Aisha karena memberi tempat pada orang Amerika, meski untuk itu ia mendapat pukulan.

Sampai titik ini dapat terjelaskan bagaimana Salman dan Ginatri, pasangan yang menulis skenario film ini mencoba untuk membuat sebuah plot cerita yang padat, merangkum sekian ratus lembar halaman novel kedalam skenario yang memiliki berbagai keterbatasan tanpa mengurangi inti cerita maupun sisi menarik lainnya.

Sentuhan seorang Hanung (Sutradara peraih Citra 2004 dan 2007) tetap terlihat lewat bahasa gambar yang sangat dikuasainya serta menampilkan berbagai detail yang “tertulis” menjadi terucap atau hanya tervisualisasikan sesaat. Namun sangat disayangkan ketika kita harus membayangkan Mesir sebagai latar film, maka simbolisasinya tidak dapat terlihat dengan jelas, kemegahan Mesir sebagai salah satu pusat kebudayaan tertua tidak terbangun. Setting Al Azhar juga gagal, mungkin karena figuran yang menjadi siswa-siswinya kelihatan terlalu Indonesia. Sementara sungai Nilnya sendiri tidak terlihat anggun dengan angle kamera yang hanya melulu mengambil jembatan dan air dibawahnya. Entah apa yang terjadi sehingga menyebabkan film ini menjadi “miskin” dalam pengadeganan di luar ruangan.

Hal berbeda ditunjukkan dalam pemilihan karakter, semua karakter utama Fahri, Maria, Aisha, Nurul dan Noura yang dominan memang tampak tepat dimainkan oleh aktor dan aktrisnya. Nilai plus diperlihatkan oleh Carrisa Putri, sosok Maria, seorang gadis yang memendam cinta nampak hidup dalam dirinya. Namun untuk karakter pembantu terasa kurang mewakili, semuanya jadi terasa terlalu Indonesia dan tidak riil, beda sekali dengan pemilihan Carissa untuk Maria dan Rianti untuk Aisha dengan wajah non-pribuminya.

Sosok Fedi Nuril yang tidak kekar, ganteng dan bertampang alim memang terlihat cocok menjadi Fahri. Terlebih dengan peniadaan karakter yang ringkih dan sakit-sakitan berganti dengan sikap yang sedikit gentle, tetap butuh curhat dengan teman dan bisa meledak seperti ditunjukkan saat ia marah-marah dipenjara, membuat ia terlihat sedikit manusiawi seperti yang diinginkan sang sutradara. Dan Fedi Nuril mampu memainkannya dengan meyakinkan.

Catatan juga layak dialamatkan pada beberapa adegan yang akan lebih baik jika dibawakan dengan dialog arab dengan teks terjemahan, seperti saat polisi menangkap Fahri atau saat ritual persidangan dimulai. Pemilihan adegan kecemburuan Aisha dalam film yang sedikit berlama-lama juga layak untuk dikritik, mengingat konflik yang langsung selesai dengan kata-kata Fahri kepada Aisha dan Maria yang mendadak berubah sikap.

Namun, film memang berbeda dengan novel, dengan keterbatasan durasi dan perbedaan mendasar dari bentuk tulisan ke bentuk audio visual, maka film ini cukup baik dan kreatif dalam menterjemahkan bebas isi novel Habiburrahman El Shirazy. Pemilihan angle bercerita dan eksplorasi yang dilakukan dalam beberapa dialog dan adegan mampu memberi sensasi tersendiri.

Adegan pemukulan terhadap Fahri diatas KRL tidak ada dalam novel, tapi pemunculannya justru mampu menghidupkan film dan memberi gambaran yang lengkap. Demikian pula dialog seorang tahanan dengan Fahri yang mengutip kisah nabi Yusuf ataupun simbolisasi lukisan dan salib yang menjelaskan latar belakang Maria yang dengan cerdas mampu menggantikan catatan dalam novel tanpa mengurangi makna.

Demikianlah, semoga saja semua catatan ini tidak mengurangi nilai dakwah yang memang menjadi tema dari film dan keasyikan anda saat menonton pada 28 Februari nanti. (Musashi)

Film Kun Fayakuun (2008)

GENRE : Drama Keluarga Religius
PEMAIN : Agus Kuncoro, Desy Ratnasari, Zaskia A. Mecca, Andre Stinky, Opick
SUTRADARA : H. Guntur Novaris
PENULIS NASKAH : H. Yusuf Mansur, H. Guntur Novaris
PRODUSER : H. Yusuf Mansur, H. Guntur Novaris
RUMAH PRODUKSI : PUTAAR PRODUCTION
DURASI : -
KLASIFIKASI PENONTON : 13 Tahun Keatas (13+)
TANGGAL RILIS : 17 April 2008


SINOPSIS :

Ardan (Agus Kuncoro) seorang tukang kaca keliling. Hidupnya sangat sederhana, tetapi ia tetap gigih berjuang, sabar, tabah dan selalu ikhlas. Apapun cobaan diberikan kepadanya, itikadnya tetap bulat untuk mewujudkan impian untuk menjadikan keluarganya keluar dari himpitan kemiskinan. Ingin pula mengganti gerobaknya dengan sebuah kios.

Beruntung, Ardan mempunyai seorang istri (Desi Ratnasari) yang solehah, setia, taat kepada suami dan Tuhannya. Dia juga tidak pernah luput mendoakan dan menanti dengan setia kedatangan Ardan sepulangnya dari berjualan kaca keliling. Senyumannya sangat khas untuk membahagiakan hati Ardan. Tutur katanya pun sangat bijak dihadapan kedua buah hati mereka. Hingga ketika keyakinan itu berada pada titik nadir, ternyata sesuatu terjadi pada keluarga tersebut dari arah yang tidak terduga.

REKOMENDASI :
Film yang berangkat dari ide cerita H. Yusuf Mansyur atau yang biasa dikenal dengan Ustadz Mansyur, seorang ulama yang cukup terkenal.

Film TariX JabriX (2008)

GENRE : Drama Komedi
PEMAIN : Changcutters, Carissa Puteri, Francine Roosenda, Ariyo Bayu, Andrew, Edi Brokoli, Iga Mawarni, Sam Bimbo
SUTRADARA : Iqbal Rais
PENULIS NASKAH : Hilman Hariwijaya
PRODUSER : Chand Parwez Servia
RUMAH PRODUKSI : KHARISMA STARVISION PLUS & DAPUR FILM
DURASI : 95 Menit
KLASIFIKASI PENONTON : Segala Umur
TANGGAL RILIS : 17 April 2008


SINOPSIS :

Caca Sutarya A.K.A Cacing (Tria Changcut, Vokalis The Changcuters), yang enerjik, ingin menjadi anggota The Road Devil, geng motor paling brutal dan ditakuti di Kota Bandung. Tapi, ia tidak sampai hati untuk melakukan ujian yang diberikan karena tidak sesuai dengan hati nuraninya

Akhirnya, ia mengajak teman-teman dekatnya Dadang Modip (Drummer The Changcuters), Coki & Ciko (Guitar The Changcuters) serta Mulder (Bassist The Changcuters). Mereka membentuk geng motor dengan nama The TariX JabriX yang nongkrong di Bengkel Sugema milik Pak Rohim (Sellen Fernandez), Ayah Dadang. Seorang cewek magang di bengkel itu, namanya Mayang (Francine Roosenda). Teman-teman Dadang naksir sama Mayang. Sementara, Cacing sedang mendekati Callista (Carissa Putri), primadona sekolah

Tapi, Callista sering dijemput cowoknya, Valdin (Andrew), temen kakaknya, Max (Ario Bayu) pentolan The Smokers, Geng Motor Gede. Diam-diam Callista menaruh hati pada Cacing yang dianggap lucu, menyenangkan dan enak diajak ngobrol

Kedekatan Callista dan Cacing membuat hubungan Callista dan Valdin renggang, Valdin tidak terima. Akhirnya, The TariX JabriX berseteru dengan The Smokers. Cacing memberitahu Callista, bahwa ada anak buah kakaknya yang membawa narkoba. Cacing dkk berinisiatif untuk membongkar kasus ini, setelah Callista mengatakan bahwa The Smokers adalah geng motor yang bersih.

Niat baik The TariX JabriX untuk membongkar kasus ini lagi-lagi mendapat halangan dari Valdin dan Max. The Smokers merasa, bahwa Cacing hanya cari gara-gara. Kedua geng ini berseteru, mereka siap tawuran meski jumlah The Smokers lebih unggul dan persiapan Cacing hanya satu hari. Berhasilkah Cacing dan The TariX JabriX melawan tantangan The Smokers?

Film Jumper (2008)

Genre : Action/Adventure, Science Fiction/Fantasy,
Pemain : Hayden Christensen, Samuel L. Jackson, Jamie Bell, Diane Lane, Max Thieriot
Sutradara : Doug Liman
Naskah : Simon Kinberg, Steven Gould
Studio : 20th Century Fox
Tayang : 14 Februari 2008
Klasifikasi Penonton : 13 Tahun Keatas (13+)
Portal Resmi : http://www.jumperthemovie.com

“Anywhere is posible”, tagline tersebut mungkin mengingatkan kita pada pintu kemana saja “Doraemon”, saat kita masih kanak–kanak. Tapi, itu dulu. Dalam film “Jumper”, kita akan melihat sesuatu yang lebih praktis daripada menggunakan pintu kemana saja. Dengan menggunakan teleport, cukup membayangkan tempat tujuan, memungkinkan untuk kemana saja.

Teleport itu sendiri maknanya adalah kemampuan pada diri seseorang untuk berpindah–pindah tempat, dan dapat menembus ruang dan waktu. Teori teleport memang masih berupa khayalan manusia, karena sampai sekarang belum dapat dibuktikan secara empiris, dan juga bukan merupakan “barang” baru di Hollywood. Dalam beberapa film, contohnya X-men, terdapat karakter yang mempunyai kemampuan teleport, salah satu personil X-men yang bernama Nightcrawler.

Namun, dalam film “Jumper”, Doug Liman, sutaradara dari film “The Bourne Identity” dan “Mr. & Mrs. Smith”, memberikan kita sesuatu yang berbeda. Diangkat dari novel karya Steven Gould, film ini berkisah mengenai sesorang bernama David Rice (Hayden Christensen), yang di umurnya yang ke-15, menyadari, bahwa ia mempunyai kemampuan teleport.

Seiring berjalannya waktu, David memjelajahi tempat–tempat di seluruh dunia dengan kemampuannya. Namun, ternyata kemampuannya malah membawanya menjadi incaran agen rahasia yang kerap disebut Paladin. Dengan dipimpin oleh agent Roland (Samuel L. Jackson), mereka bertujuan untuk memusnahkan orang–orang dengan kemampuan teleport, yang mereka sebut “Jumper”, di seluruh dunia.

Suatu saat, david bertemu dengan Griffin, seorang jumper yang berniat melawan Paladin dengan segenap kekuatannya, seorang diri. Dan, dimulailah perjuangan David dan Griffin melawan para Paladin.

Adegan–adegan action yang dapat memacu adrenalin kerap disuguhkan disini, dan yang pasti visual efek yang digunakan sangat enak dipandang. Saat David menggunakan kemampuannya, beberapa tempat di seluruh dunia, memberi kita pemandangan – pemandangan indah yang dapat memanjakan mata.

Namun, yang terasa kurang dari film ini adalah pengembangan karakter yang ditampilkan dalam film. Tidak dijelaskan bagaimana para jumper bisa mendapatkan kekuatannya, dan dari mana asal mulanya agen–agen Paladin bisa muncul. Pertanyaan–pertanyaan tersebut mungkin bisa jadi dijawab dalam sekuel selanjutnya, karena jika melihat ending film ini, hal tersebut sangat mungkin terealisasi.

Jadi, jika Anda ingin merasakan sensasi surving di pantai Hawai, lalu makan siang di atas patung Sphinx, kemudian malamnya melihat pemandangan indah kota London dari atas Bigben? Sebaiknya anda nonton film ini, karena Jumper akan menghampiri kita pada 14 Februari 2008, di bioskop–bioskop kesayangan anda. (ARIO NUGROHO)

Film Karma (2008)

GENRE : Horor Thriller
PEMAIN : Dominique Agisca Diyose, Joe Taslim, H.M. Damsyik, Jonathan Mulia, Henky Solaiman, Verdi Solaiman, Jenny Chang, Jonathan Mulia Waluyo, Leny Jaya Dewi, Adi Kurdi, Lucy Roswita, Maria Glenon, Jaya Suprana
SUTRADARA : Allan Lunardi
PENULIS NASKAH : Elvin Kustaman (ide cerita), Salman Aristo (Skenario)
PRODUSER : Yeyet Sugriyati
RUMAH PRODUKSI : CREDO PICTURES
DURASI : 90 Menit
KLASIFIKASI PENONTON : 13 Tahun Keatas (13+)
TANGGAL RILIS : 24 Juli 2008


SINOPSIS :

Kisah tentang keluarga Guan yang aneh dan misterius. Tidak ada satupun perempuan dalam keluarga itu. Thiong Guan (HIM Damsyik) memiliki anak laki-laki satu-satunya, Philip (Henky Solaiman). Phillip memiliki dua anak laki-laki hasil dari dua perkawinan yang berbeda, bernama Martin (Verdi Solaiman) dan Armand (Joe Taslim). Karena suatu alasan, Armand memutuskan keluar dari rumah Guan dan studi ke Australia.
Di Australia, Armand bertemu Sandra (Dominique) yang hidup dengan keluarganya di sana. Mereka jatuh cinta dan Sandra hamil di luar nikah. Sandra diusir oleh keluarganya. Armand mengajak Sandra pulang ke Indonesia dan menikah. Mereka harus tinggal sementara di rumah keluarga Guan hingga Armand dapat memulihkan bisnis keluarganya kembali.

Kedatangan Armand dan Sandra yang tengah hamil disambut dengan lemparan gelas oleh calon kakek mertuanya. Berlanjut dengan kejadian-kejadian aneh muncul sejak malam pertama Sandra tinggal di rumah keluarga calon mertuanya itu. Suara gemerincing gelang kaki yang membuat bulu kuduknya berdiri di tengah malam, penampakan-penampakan sosok wanita berpakaian Cina kuno dan suara-suara yang menyuruhnya pergi dari rumah itu terus menerus menterornya.

Dari omongan-omongan pembantu dan orang-orang yang pernah berhubungan dengan keluarga Guan akhirnya menyadarkan Sandra, bahwa setiap perempuan yang masuk dalam keluarga Guan akan mendapat celaka. Namun, karena cintanya pada Armand dan keadaanya yang tengah hamil, Sandra pun bersikeras untuk tetap tinggal dan mencari cara untuk menghentikan karma yang ada dalam keluarga Guan.

REKOMENDASI :
Credo Pictures (PT. Credo Cine Arts) adalah salah satu anak perusahaan dari PT. Elang Perkasa Film yang telah berdiri sejak 1972.

Elang Perkasa Film bermula sebagai perusahaan yang memproduksi film layar lebar di tahun 70’an sampai awal 90’an (Cinta Pertama, Arini, Lupus, Ramadhan dan Ramona).

Perubahan pada industri film nasional di awal tahun 90’an membuat Elang Perkasa Film beralih menjadi perusahaan rental film equipment yang sekarang menjadi perusahaan rental terbesar di Indonesia. Selain itu PT. Elang Perkasa Film juga menaungi dua perusahaan lain yang juga bergerak di bidang post production yaitu Mitra Film Laboratory dan Digital Arts Pro.

Film Vantage Point

GENRE : Aksi/Laga Drama Kriminal
PEMAIN : Dennis Quaid, Matthew Fox, Forest Whitaker, Sigourney Weaver,William Hurt, Eduardo Noriega, Edgar Ramirez, Ayelet Zurer.
SUTRADARA : Pete Travis
PENULIS NASKAH : Barry L. Levy
PRODUSER : Neal H. Moritz
RUMAH PRODUKSI : COLOMBIA PICTURES
DURASI : 90 menit
KLASIFIKASI PENONTON : 13 Tahun Keatas (13+)
TANGGAL RILIS : 12 Maret 2008


SINOPSIS :

Merupakan rangkaian kisah menarik seputar konspirasi pembunuhan terhadap presiden Amerika Serikat dari sudut pandang delapan orang yang berbeda. Thomas Barnes (Dennis Quaid) dan Kent Taylor (Matthew Fox) adalah agen rahasia yang ditugaskan mengawal Presiden Ashton (William Hurt) pada acara puncak penolakan atas terorisme di sebuah taman terbuka. President Ashton tertembak saat tiba di Spanyol, keadaan menjadi kacau balau. Kejadian tersebut disaksikan oleh banyak orang, termasuk Rex (Sigourney Weaver), produser berita yang merekam jalannya acara tersebut. Juga Howard Lewis (Forest Whitaker), turis Amerika yang merekam kejadian tersebut untuk ia tunjukkan kepada keluarganya serta polisi lokal (Eduardo Noriega) yang menjadi pengawal walikota setempat.

REKOMENDASI :
Pete Travis, sutradara yang pernah sukses membuat film tentang pemberontakan IRA berjudul Omagh. Dalam Vantage Point, kerjasamanya dengan Barry L. Levy menghasilkan sebuah karya yang segar, memberikan delapan sudut pandang bercerita dengan satu titik temu di akhirnya.

Sabtu, 12 April 2008

Film The Conductors (2008)

GENRE : Dokumenter Indie/Dokumenter
PEMAIN : Yuli Soemphil, Adjie MS, AG Soedibyo
SUTRADARA : Andy Bachtiar Yusuf
PENULIS NASKAH : Andy Bachtiar Yusuf
PRODUSER : Andy Bachtiar Yusuf
RUMAH PRODUKSI : Bogalakon Pictures
DURASI : 85 Menit
KLASIFIKASI PENONTON : Segala Umur
TANGGAL RILIS : 09 Desember 2007 (Jiffest), 20 Februari 2008 (Blitzmegaplex)


SINOPSIS :

Diawali dengan sketsa saat ribuan Aremania meneriakkan yel-yel dan menyanyikan lagu-lagu saat tim Arema, Malang, bertamu ke kandang Persebaya, Surabaya, yang dipenuhi bonek (bondo nekat). Namun, gemuruh suara mereka ternyata mampu membangun sensasi tersendiri. Nampak, dikejauhan lagu dan irama yang mereka nyanyikan ternyata mengitui gerak tangan dari seorang pria yang berdiri di atas pagar pembatas, dialah Yuli “Soemphil”, konduktor yang memimpin puluhan ribu kepala untuk bernyanyi.

The Conductors berusaha untuk mengungkap sisi lain dari tiga orang konduktor dengan latar belakang berbeda, Addie MS (Twilite Orchestra), AG Sudibyo (Paduan Suara Mahasiswa UI) dan Yuli “Soemphil” (Aremania). Menampilkan kiat dan semangat dari anak manusia yang sangat mencintai profesinya tersebut. Perpaduan dari suara yang dihasilkan oleh puluhan hingga ribuan orang kala membawakan lagu ternyata mampu menjadi sebuah ilustrasi musik yang cukup menggetarkan dan mampu di tampilkan dengan baik oleh Ucup, panggilan akrab Andy Bachtiar Yusuf, sang sutradara.

REKOMENDASI :

Selama tujuh bulan, Ucup dibantu oleh dua orang kru utama, menggarap film ini. “Yang agak lama ya menunggu waktu pementasan pak Dibyo (AG. Sudibyo–red), karena baru sekitar bulan Agustus 2007 paduan suara UI tampil, “ ujar pendukung setia klub Persija ini.

“Aku cuma ingin orang tahu, bahwa film indie bisa jadi sebuah pilihan, jaman sekarang orang banyak yang nggak percaya hal itu,” jelas sutradara, penulis naskah sekaligus produser film yang menelan biaya sekitar 150 juta tersebut.

Rencananya, film yang tayang di Blitzmegaplex, Grand Indonesia sejak 20 Februari 2008 ini akan melakukan indie roadshow (pemutaran keliling) di pulau Jawa, sejak Maret hingga April 2008, luar Jawa mulai akhir April dan diakhiri dengan tampil dalam ajang Pusan International Film Festival di Busan, Korea Selatan Oktober mendatang.

Film Kekasih (2008)

GENRE : Drama Roman/Percintaan
PEMAIN : Vonny Kristianda, Angga Dwi Saputra, Farah Diana, Donny Damara, Pietrajaya Burnama, Iwan Fals, Pongky Bharata
SUTRADARA : Wisnu Adi
PENULIS NASKAH : Bebi Hasibuan
PRODUSER : Chandra Willim
RUMAH PRODUKSI : Grandiz Media Productions
DURASI : 90 Menit
KLASIFIKASI PENONTON : 13 Tahun Keatas (13+)
TANGGAL RILIS : 4 April 2008


SINOPSIS :

Ini kisah tentang Jiwo (Angga Dwi Saputra) dan Maria (Vonny Kristianda). Dua cucu Adam itu dipertemukan saat bersekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 5 Yogyakarta. Jiwo suka main burung merpati, sedangkan Maria tidak. Matinya merpati kesayangan Jiwo dalam satu kecelakaan yang melibatkan Maria menjadi awal perkenalannya dengan gadis dari keluarga kaya dan terhormat itu.

Tapi, seperti kata pepatah, cinta memang tak mengenal pangkat dan harta. Meski Jiwo cuma anak seorang serdadu yang tewas ditelan ombak Laut Selatan lantaran ingin menyelamatkan atasan, cinta Maria tak terhalang. Sementara, kecemasan melanda orang tua mereka, dan Maria pun diungsikan ke luar dari Kota Gudeg tersebut.

Jika jodoh tak kemana, kata orang. Itu pula yang terjadi pada cinta Jiwo dan Maria. Saat Maria kembali ke Yogyakarta, setelah dia tumbuh mejadi gadis dewasa, tanpa kesulitan sedikit pun bertemu lagi dengan Jiwo. Sang kekasih, yang masih tetap gemar main merpati, pun ternyata tidak punya pasangan gadis lain yang dicintai. Kerinduan yang begitu menyiksa jiwa pun lumer ketika keduanya bersatu tubuh di sebuah gubuk tua di pesisir laut.

Sabtu, 05 April 2008

Film In The Name of Love (2008)

GENRE : Drama Roman/Percintaan
PEMAIN : Vino G Bastian, Acha Septriasa, Christine Hakim, Roy Marten, Tutie Kirana, Cok Simbara, Lukman Sardi, Luna Maya, Tengku Firmansyah, Nino Fernandez, Yama Carlos, Dicky Wahyudi, Marsha Timothy, Panji Rahadi, Dhea Ananda, Ario Bayu
SUTRADARA : Rudi Soedjarwo
PENULIS NASKAH : Rudi Soedjarwo, Titien Wattimena
PRODUSER : Rudi Soedjarwo, Tutie Kirana, Koko ST Utomo
RUMAH PRODUKSI : Valiant Circle Production
DURASI : -
KLASIFIKASI PENONTON : Dewasa (18+)
TANGGAL RILIS : 10 April 2008

SINOPSIS :
Satrio Hidayat (Cok Simbara) sangat mencintai Citra (Christine Hakim), namun kisah mereka harus berakhir, karena Satrio tak kunjung melamar Citra, dengan alasan belum mencapai kemapanan. Citra pun menikah dengan Triawan Negara (Roy Marten) yang ternyata menggores luka di batin Satrio.

Waktu berlalu, membawa Satrio maupun Triawan, sukses di bidangnya masing-masing, kebencian di antara mereka pun terbawa, hingga di satu titik mereka mempertunjukkan permusuhan dengan saling menjatuhkan di depan publik. Sejak itulah kebencian menjadi abadi dan diturunkan ke anak-anak mereka.

Pernikahan Satrio dengan Kartika (Tutie Kirana) dikaruniai tiga anak lelaki, Aryan (Lukman Sardi), Aditya (Tengku Firmansyah), dan Abimanyu (Vino G Bastian). Sementara, Triawan dan Citra memiliki anak-anak Rianti (Luna Maya), Panji (Yama Carlos), Banyu (Nino Fernandez), Saskia (Acha Septriasa) dan Dirga (Panji Rahadi).

Hingga kemudian Saskia dan Abimanyu saling jatuh cinta.

Saskia, yang menjadi junior Abimanyu di kampus, menjalani hubungan yang mereka tau tidak akan disetujui keluarga mereka. Tapi mengatasnamakan cinta, mereka berjuang, di tengah permusuhan dan carut marut keluarga mereka. Mereka pun tinggalkan keluarga demi cinta itu. Perseteruan pun meningkat, karena kenekadan mereka. Kedua keluarga pun saling buru, sementara dalam keluarga mereka masing-masing pun masalah tak pernah berhenti menghampiri.

Abimanyu dan Saskia pun bertahan, dengan keyakinan, bahwa cinta harus diperjuangkan…

Film Kereta Setan Manggarai (2008)


GENRE : Drama Horor
PEMAIN : Vera Lasut, Ocke Mulyawan, Ferry Agustian, Nelly Yustikarini, Renaldo Thompson
SUTRADARA : Nanang Istiabudi
PENULIS NASKAH : Kumar Pareek, Dhiyute
PRODUSER : Sagar Mahtani
RUMAH PRODUKSI : MM CREATIONS
DURASI : 100 Menit
KLASIFIKASI PENONTON : 13 Tahun Keatas (13+)
TANGGAL RILIS : 18 Maret 2008

SINOPSIS:
Key, Fifi, Dado, Rey dan Fajar merencanakan sebuah liburan yang mengasyikkan di Bandung, namun perjalanan mereka sedikit terhambat, karena Dado harus mencari kabar dua orang sepupunya yang tak kunjung pulang selepas berlibur ke Bogor. Raut khawatir yang ditunjukkan oleh Om Dado saat mengatakan, bahwa kedua sepupunya telah pulang sejak semingu lalu membawa mereka ke dalam sebuah pencarian yang awalnya terlihat mudah.

Perjalanan membawa mereka ke sebuah jalan buntu yang menyesatkan, hingga kemudian kejadian aneh mulai bermunculan satu demi satu, rumah tua ditengah hutan, kakek dan cucunya yang misterius hingga kecelakaan yang menyebabkan mobil mereka tertabrak kereta. Berusaha mencari pertolongan, mereka pun berlari menyusuri rel menuju stasiun terdekat. Lelah dan panik menyebabkan mereka melupakan semua pesan dan cerita dari Om-nya Dado untuk tidak naik kereta pada malam jum’at. Merekapun naik kereta yang kebetulan sedang berhenti distasiun tersebut, kereta terakhir menuju Jakarta.

Rasa aman yang sempat melingkupi mereka berubah drastis saat satu demi satu mulai merasakan gelagat aneh yang ditunjukkan oleh para penumpang kereta, hingga ketika mereka sadar, bahwa kereta ini tak jua berhenti di beberapa stasiun. Berjuang untuk bisa bertahan, kebersamaan mereka pun dipertaruhkan karena untuk bisa keluar salah satu dari mereka harus menjadi tumbal.

Film Lost In Love (2008)

GENRE : Drama Roman/Percintaan
PEMAIN : Pevita Pearce, Richard Kevin, Arifin Putra, Adrian Subono, Arinda Gita, Barry Prima, George Rudy, Chrisye Subono
SUTRADARA : Rachmania Arunita
PENULIS NASKAH : Rachmania Arunita
PRODUSER : Rachmania Arunita
RUMAH PRODUKSI : Itrema (PT. INDONESIA TREND MAESTRO)
DURASI : -
KLASIFIKASI PENONTON : 13 Tahun Keatas (13+)
TANGGAL RILIS : April 2008


SINOPSIS:
Lost in Love mengisahkan petualangan Tita (Pevita Pearce) dalam mencari jalan yang benar, untuk pulang dan menuju cintanya pada Adit (Richard Kevin) beserta keluarganya. Berawal dari kekecewaan Tita, yang selalu dianggap anak kecil serta tidak dewasa. Selain itu, Tita merasa dikhianati oleh Adit yang terkesan dingin, ketus serta selalu memandang Tita anak kecil.

Merasa cintanya kepada Adit diragukan, Tita akhirnya memutuskan pertunangannya dengan Adit. Walaupun semua ini dirasakan sakit, ia harus berani mengambil sikap. Masih dengan perasaan sedih yang dalam, Tita akhirnya memutuskan berlibur ke Paris tanpa seorang pun yang menjaga atau melarangnya.

Dalam pelariannya di Paris, Tita bertemu dengan Alex (Arifin Putra) mahasiswa Thailand yang kuliah di Paris. Pada masa perkenalan tersebut, Tita tersesat di tengah-tengah Kota Paris yang tidak dikenalnya sama sekali. Alex-lah yang membantu Tita menemukan jalan pulang. Tidak itu saja, Alex juga membantu Tita untuk kembali menemukan cintanya yang telah lama hilang.

REKOMENDASI :
Lost In Love, merupakan sekuel dari film Eiffel I'm in Love yang sempat menduduki box office film nasional dan sangat digandrungi para remaja. Samuel Rizal dan Shandy Aulia adalah pemeran karakter Adit dan Tika di film tersebut, namun dalam Lost in Love karakter tersebut diperankan oleh Richard Kevin (Get Married) dan Pevita Pierce (Denias, Senandung di Atas Awan).

Rachmania Arunita masih menjadi penulis skenario kedua film tersebut yang sebenarnya di angkat dari novel berjudul sama karyanya.

Film Drop Out (2008)

GENRE : Drama Komedi Dewasa (18+)
PEMAIN : Ben Joshua, Titi Kamal, Dimas Aditya, Sarah Sechan, dr Boyke, Donna Harun, Dwi Sasono
SUTRADARA : Winaldha E. Melalatoa
PENULIS NASKAH : Arry Risaf Arisandi (Novel)
PRODUSER : Raam Punjabi
RUMAH PRODUKSI : MVP PICTURES
DURASI : -
KLASIFIKASI PENONTON : Dewasa (18+)
TANGGAL RILIS : 19 Maret 2008

SINOPSIS :
Jemi (Ben Joshua) adalah seorang “mahasiswa abadi” yang sudah berada di posisi genting: kalau semester ini ia tidak berhasil lulus, ia akan didepak dari kampusnya, alias di-drop out. Teman-teman gaulnya juga nggak banyak menolong – Si Germo (Dwi Sasono) yang hobinya mencuri apa aja (mulai dari celana dalam sampai mobil), Si Ketek (Ferry Gustian) yang nafsunya segede dosa, dan Si Banci (Dimas Aditya) yang nggak pernah jelas sukanya sama apaan. Belum lagi gangguan dari Tante Rosa (Sarah Sechan), ibu kost yang suka “daun muda”.

Hingga suatu hari muncul Lea (Titi Kamal), dosen muda yang pintar tapi kolotnya minta ampun. Simbiosis mutualisme pun terjadi antara Lea dan Jemi. Lea memberikan pelajaran intensif supaya Jemi bisa lulus, Jemi pun memberi “mata kuliah ekstra” pada Lea agar Lea lebih mengerti kenapa lelaki dan perempuan diciptakan berpasang-pasangan.

“Kerja sama” ini berbuntut ke cinta serius yang tumbuh di antara mereka. Sayangnya, dosen senior bernama Doktor M. (Dr. Boyke) yang tengah mengalami krisis paruh baya ternyata jatuh cinta juga pada Lea. Jemi pun ditawari “kerja sama” yang lain, Doktor M menjamin kelulusan Jemi, asal Jemi bisa merayu Lea untuk menjadi istri muda Doktor M.

Apa yang dipilih oleh Jemi kemudian ? beranikah ia mengabaikan kesangaran isteri dr. M yang super judes (Dona Harun) ? Kali ini Jemi harus memutuskan, antara dua pilihan sulit, Drop Out atau Cinta ?

REKOMENDASI :
Film ini diangkat dari novel laris berjudul "Drop Out" karya Arry Risaf Arisandi. Berkisah tentang mahasiswa abadi lengkap dengan realita kehidupan kampus, kost dan percintaannya. Diisi dengan banyak humor kocak dan joke-joke segar.
Sutradara film ini Winaldha E. Melalatoa pertama kali dikenal sebagai Director of Photography (DOP) dalam Puisi Tak Terkuburkan karya Garin. Film pertamanya sebagai sutradara adalah Petualangan 100 Jam (2004) dengan bintang Joshua, Marshanda dan Mathias Muchus.

Film Skandal Cinta Babi Ngepet (2008)

GENRE : Drama Horor
PEMAIN : Ratu Felisha, Ferry Fernandez, Olga Syahputra, Chika, Arthur Tobing
SUTRADARA : KK Dheeraj
PENULIS NASKAH : Dede Ferdinand
PRODUSER : KK Dheeraj
RUMAH PRODUKSI : K2K Productions
DURASI : 90 menit
KLASIFIKASI PENONTON : Dewasa (18+)
TANGGAL RILIS : 27 Maret 2008

SINOPSIS :
Putri (Feli) adalah putri tunggal seorang pengusaha kaya, Pak Hasan (Arthur) yang sudah lama menduda. Karena tidak mendapat kasih sayang ibu, Putri terjebak dalam pergaulan bebas yang mengejar kenikmatan seks bersama dengan kawan-kawannya Ryan (Olga) dan Chika (Chika).

Suatu hari dalam perjalanan menuju villa di puncak, mobil mereka mengalami kecelakaan. Putri yang tak sadarkan diri dirawat oleh Ridho (Ferry Fernandez), pemuda yatim-piatu yang mencari nafkah dengan menjadi ojek sepeda. Tak terhindarkan pecintaan antara Puti dengan Ridho. Namun hubungan mereka ditentang oleh Pak Hasan yang mengusir Putri dari rumahnya.

Demi cinta Putri ikhlas diperistri oleh Ridho. Setelah menikah kesulitan ekonomi ternyata membuat mereka menempuh jalan singkat dan sesat. Memohon kepada siluman babi ngepet dengan imbalan Putri harus mau melayani mahluk gaib tersebut.

Pada awalnya mereka cukup berhasil, pada malam-malam tertentu, Ridho berubah menjadi seekor babi dan mendatangi rumah orang kaya untuk memindahkan kekayaan mereka. Kesulitan mereka perlahan teratasi, namun perubahan kekayaan yang mendadak tersebut membuat penduduk setempat curiga. Akankah Putri dan Ridho sadar akibatperbuatannya ?

REKOMENDASI :
Skandal Cinta Babi Ngepet merupakan film kedua rumah produksi K2K Production milik KK Dheeraj setelah Genderuwo (2007).
Dalam film ini Yan Wijaya, salah seorang wartawan film senior turut bermain sebagai dokter.

Jumat, 04 April 2008

Film Tali Pocong Perawan (2008)

GENRE : Drama Horor
PEMAIN : Dewi Persik, Ibnu Jamil, Ramon Y. Tungka, Dwi Putrantiwi, Zora Vidyanata, Catherine Wilson
SUTRADARA : Arie Aziz
PENULIS NASKAH : Aviv Elham
PRODUSER : Ody Mulya Hidayat
RUMAH PRODUKSI : MAXIMA PICTURES
DURASI : -
KLASIFIKASI PENONTON : Segala Umur
TANGGAL RILIS : 10 April 2008

SINOPSIS :
Film diawali dari sebuah kampus. Tiba-tiba ada kegaduhan, ternyata seorang mahasiswi ditemukan gantung diri.

Scene berikutnya menceritakan mengenai dua kakak beradik, Nino (Ramon) dan Aldo (Ibnu Jamil). Nino adalah lelaki yang weird, berpenampilan agak aneh. Tidak seperti Aldo, kakaknya yang lebih modis dan supel. Tidak heran, mudah bagi Aldo untuk menggaet gadis yang diinginkannya. Termasuk gadis cantik bernama Virnie (Dewi Persik). Nino yang berperilaku aneh ternyata juga sangat menyukai Virnie. Nino seringkali mengintip mereka berdua di rumah. Hingga pada puncaknya, Nino memiliki niat untuk merebut Virnie dari kakaknya sendiri.

Dari surfing di internet, Nino menemukan teori tali pocong perawan, dimana tali tersebut memiliki kekuatan untuk menarik hati seorang wanita. Cara mendapatkannya pun tidak biasa, harus menggali kubur sang perawan yang meninggal dengan tangan. Lalu, mengambil tali kain kafan dengan mulut.

Rasa cintanya Nino kepada Virnie membuat dia tidak dapat berfikir jernih lagi. Dicarinya perawan yang baru meninggal. Setelah mendapatkan tali pocong perawan, selanjutnya tali tersebut di rendam dan airnya akan diberikan kepada virnie.

Apakah Nino berhasil merebut Virnie dengan tali pocong perawannya?

REKOMENDASI :
Film pertama bagi Dewi Persik, artis yang sering membuat sensasi.
Duet sutradara-penulis skenario Arie Aziz dan Aviv Elham yang telah beberapa kali menggarap film horor produksi MD Pictures (Suster Ngesot, Beranak Dalam Kubur, Lawang Sewu & Hantu Jembatan Ancol), kali ini dipercaya oleh Maxima untuk mengerjakan film horor tersebut.

Film Kesurupan The Movie (2008)

GENRE : Horor
PEMAIN : Nia Ramadhani, Andhika Pratama, Shareefa Daanish
SUTRADARA : Rizal Mantovani
PENULIS NASKAH : Aviv Elham
PRODUSER : Manoj Punjabi
RUMAH PRODUKSI : MD PICTURES
DURASI : 90 menit
KLASIFIKASI PENONTON : 13 Tahun Keatas (13+)
TANGGAL RILIS : 27 Maret 2008



SINOPSIS :
Felina (Nia) dan Alin (Daanish) adalah sahabat dekat, sama-sama sedang menjalani OSPEK di sebuah perguruan tinggi. Dalam masa orientasi tersebut Felina jatuh hati dengan kakak kelas yang selalu melindungi mereka dari hukuman, Marik (Andhika) namanya.

Tiba saat mereka harus melakukan OSPEK diluar kampus, Alin kesurupan. okasi Hutan Kayu Mati yang terkenal angker ternyata membawa korban diri Alin. Setelah sempat disembuhkan oleh seorang bisu yang tinggal disekitar hutan tersebut, Alin pun dibawa pulang.

Sekembalinya dari hutan ternyata kesurupan Alin semakin parah, sesaat ia terlihat biasa, saat berikutnya ia berubah menjadi mengerikan dan membahayakan orang-orang disekitarnya. Setelah ditelusuri ternyata sebuah boneka menjadi penyebab gangguan yang terus diderita Alin. Dengan bantuan orang pintar, merekapun dianjurkan untuk mengembalikan boneka ke hutan, apa lacur sebelum boneka dikembalikan, misteri baru terkuak.

Rusman, orang bisu yang tinggal dihutan dengan Rusli, juru bicaranya mengatakan bahwa Alin bisa disembuhkan dengan satu syarat, mereka harus mengitari Hutan Kayu Mati tepat pukul 12 malam agar 3 setan penunggu yang menggangu roh Alin dapat keluar. Berhasilkah Felina, Marik dan Alin? bagaimana kelanjutan kisah cinta Felina dan Marik?

Film Planet Mars (2008)

GENRE : Drama Roman/Percintaan
PEMAIN : Artika Sari Devi, Yogi Finanda, Adhitya Putri, Aryo Wahab, Eka 'The Brandals'
SUTRADARA : Reka Wijaya
PENULIS NASKAH : Reka Wijaya
PRODUSER : Chandir Bhagwandas
RUMAH PRODUKSI : GANESA PERKASA FILMS
DURASI : -
KLASIFIKASI PENONTON : 13 Tahun Keatas (13+)
TANGGAL RILIS : 03 APRIL 2008


SINOPSIS :
Kapal (Yogi Finanda) adalah seorang pemuda yang memiliki kebiasaan menebak-nebak apa yang sedang dipikirkan atau yang akan dialami (profiler) oleh seseorang yang berada disekitarnya. Seperti menebak perasaan Bu Mesy tetangganya.

Pada suatu saat di stasiun radio dimana Kapal biasa melakukan aktifitasnya dia tanpa sengaja bertemu dengan wanita cantik bernama Jasmine (Artika Sari Dewi). Kebiasaannya menebak-nebak kambuh dan dia juga meramal kejadian yang akan dialami, yang salah satunya adalah Jasmine akan kehilangan jodohnya. Tanpa diduga rentetan peristiwa terjadi sama persis dengan apa yang diucapkan Kapal.

Jasmine kemudian mencari Kapal untuk mempertanggungjawabkan apa yang dia ucapkan dan memberikan ultimatum untuk mencarikan jodoh dalam waktu dua minggu. Kapal menyanggupinya dan pada malam ketika dia harus memberikan laki-laki sebagai jodohnya terjadi fenomena alam, yaitu planet Mars akan bisa dilihat dengan mata telanjang yang merupakan jarak terdekat dari bumi yang hanya terjadi selama 800 tahun sekali.

Kapal pun memanfaatkan moment tersebut untuk meminta maaf pada Jasmine atas keresahan yang dia alami serta barangkali Jasmine mau menerima dia sebagai jodohnya. Kapal menawarkan CINTA kepada Jasmine dengan penuh ke abadian dan kesetiaan, seperti PLANET MARS yang setia berkunjung ke Bumi dengan jarak terdekat 56 juta Kilometer setiap 800 tahun sekali.

REKOMENDASI :
Film kedua bagi Artika Sari Devi setelah Opera Jawa (2006) dan juga bagi rumah produksi Ganesha Perkasa Films setelah Leak (2007).
Baim, kekasih Artika, mejadi penata musik soundtrack dalam film ini.