Search this blog


Home About Contact
Selasa, 15 April 2008

Film Jumper (2008)

Genre : Action/Adventure, Science Fiction/Fantasy,
Pemain : Hayden Christensen, Samuel L. Jackson, Jamie Bell, Diane Lane, Max Thieriot
Sutradara : Doug Liman
Naskah : Simon Kinberg, Steven Gould
Studio : 20th Century Fox
Tayang : 14 Februari 2008
Klasifikasi Penonton : 13 Tahun Keatas (13+)
Portal Resmi : http://www.jumperthemovie.com

“Anywhere is posible”, tagline tersebut mungkin mengingatkan kita pada pintu kemana saja “Doraemon”, saat kita masih kanak–kanak. Tapi, itu dulu. Dalam film “Jumper”, kita akan melihat sesuatu yang lebih praktis daripada menggunakan pintu kemana saja. Dengan menggunakan teleport, cukup membayangkan tempat tujuan, memungkinkan untuk kemana saja.

Teleport itu sendiri maknanya adalah kemampuan pada diri seseorang untuk berpindah–pindah tempat, dan dapat menembus ruang dan waktu. Teori teleport memang masih berupa khayalan manusia, karena sampai sekarang belum dapat dibuktikan secara empiris, dan juga bukan merupakan “barang” baru di Hollywood. Dalam beberapa film, contohnya X-men, terdapat karakter yang mempunyai kemampuan teleport, salah satu personil X-men yang bernama Nightcrawler.

Namun, dalam film “Jumper”, Doug Liman, sutaradara dari film “The Bourne Identity” dan “Mr. & Mrs. Smith”, memberikan kita sesuatu yang berbeda. Diangkat dari novel karya Steven Gould, film ini berkisah mengenai sesorang bernama David Rice (Hayden Christensen), yang di umurnya yang ke-15, menyadari, bahwa ia mempunyai kemampuan teleport.

Seiring berjalannya waktu, David memjelajahi tempat–tempat di seluruh dunia dengan kemampuannya. Namun, ternyata kemampuannya malah membawanya menjadi incaran agen rahasia yang kerap disebut Paladin. Dengan dipimpin oleh agent Roland (Samuel L. Jackson), mereka bertujuan untuk memusnahkan orang–orang dengan kemampuan teleport, yang mereka sebut “Jumper”, di seluruh dunia.

Suatu saat, david bertemu dengan Griffin, seorang jumper yang berniat melawan Paladin dengan segenap kekuatannya, seorang diri. Dan, dimulailah perjuangan David dan Griffin melawan para Paladin.

Adegan–adegan action yang dapat memacu adrenalin kerap disuguhkan disini, dan yang pasti visual efek yang digunakan sangat enak dipandang. Saat David menggunakan kemampuannya, beberapa tempat di seluruh dunia, memberi kita pemandangan – pemandangan indah yang dapat memanjakan mata.

Namun, yang terasa kurang dari film ini adalah pengembangan karakter yang ditampilkan dalam film. Tidak dijelaskan bagaimana para jumper bisa mendapatkan kekuatannya, dan dari mana asal mulanya agen–agen Paladin bisa muncul. Pertanyaan–pertanyaan tersebut mungkin bisa jadi dijawab dalam sekuel selanjutnya, karena jika melihat ending film ini, hal tersebut sangat mungkin terealisasi.

Jadi, jika Anda ingin merasakan sensasi surving di pantai Hawai, lalu makan siang di atas patung Sphinx, kemudian malamnya melihat pemandangan indah kota London dari atas Bigben? Sebaiknya anda nonton film ini, karena Jumper akan menghampiri kita pada 14 Februari 2008, di bioskop–bioskop kesayangan anda. (ARIO NUGROHO)

What next?

You can also bookmark this post using your favorite bookmarking service:

Related Posts by Categories



0 komentar: to “ Film Jumper (2008)